![]() |
Nurul Fadhilah (kanan) saat memaparkan materi diskusi peringatan Hari Kartini melaui live streaming Instagram @mandingterkini. (mandinterkini.com) |
Manding - Ada banyak cara memperingati tokoh besar sekaliber RA Kartini. Beragam ekspresi lahir dari wujud kecintaan masyarakat Indonesia untuk mengenangya. Dari menziarahi kuburan beliau, membagikan bunga, berdiskusi hingga merefleksikan sepak terjang perempuan bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat itu.
Mengangkat tema "Legacy RA Kartini Bagi NKRI", Manding Terkini menggelar diskusi online via Instagram pada Sabtu, (26/04/2025).
Nurul Fadhilah, selaku narasumber utama menerangkan jika perjuangan RA Kartini belum selesai. Karena sampai saat ini, pola pikir patriarkhis masih menjadi hantu menakutkan yang terus membayang-bayangi perempuan.
Menurut Duta GenRe Sulawesi Selatan 2023 tersebut, dibutuhkan banyak pengorbanan untuk mendapat ruang kesetaraan.
"Masyarakat, khususnya di desa masih menganggap jika perempuan hanya bisa bekerja di sisi domistik. Bahkan ungkapan "buat apa perempuan sekolah tinggi-tinggi bila ujungnya di dapur juga" masih sering terdengar, ungkapnya.
Maka sudah seharusnya kita sebagai perempuan meneruskan perjuangan beliau. Selayaknya kita terus memperjuangkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
"Mari mengamini cita-cita RA Kartini agar melanjutkan pendidikan yang tinggi, fight untuk karir dan mengexplore beragam potensi yang kita miliki", pungkasnya.
Acara diskusi yang berlangsung selama 50 menit tersebut, dipandu oleh Kiko Anwar (Founder Manding Terkini) dan diakhiri dengan lagu Ibu Kita Kartini dan pembacaan puisi oleh Indah Susanti (Language Theatre Indonesia).
Tags
Berita